Jumat, 25 Agustus 2017

Teks Anekdot

Pengertian Teks Anekdot 
Teks anekdot adalah sebuah cerita yang berdasarkan pengalaman hidup seseorang yang disajikan dalam bentuk yang singkat, lucu dan menyindir secara alami.

Fungsi dari Teks Anekdot 
Terdapat dua fungsi dari teks anekdot yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder.
Fungsi primer adalah sebagai sarana ekspresi, sedangkan fungsi sekunder adalah sebagai hiburan.

Struktur dari Teks Anekdot 
1. Abstraksi, bagian awal paragtaf yang memberi gambaran isi teks, biasanya menunjukan hal unik.
2. Orientasi, bagian yang menunjukan awal cerita ataupun latar belakang peristiwa tersebut
3. Krisis, bagian yang menarik ataupun yang tidak biasa yang terjadi pada tokoh cerita
4. Reaksi, bagian penyelesaian masalah
5. Koda, bagian akhir dari cerita dapat berisi kesimpulan dari cerita tersebut


Kamis, 24 Agustus 2017

Struktur Fisik Puisi

Menurut wikipedia Puisi (dari bahasa Yunani Kuno : ποιέω/ποιῶ(poiéo/poió) = I create) adalah sebuah seni tertulis. Dalam bentuk seni ini, seorang penyair menggunakan bahasa untuk menambah kualitas estetis pada makna semantis.

Struktur fisik puisi dari sebuah puisi : 
  • Tipografi, yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. 
  • Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
  • Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil).
  • Kata konkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misalnya kata konkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.
  • Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Gaya bahasa disebut juga majas. 
  • Rima/irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi.

Merdeka ?

Oh pahlawan..
Kau sudah berjuang di masa lalu
Kau yang membangun negeri ini
Negeri ini telah dinyatakan merdeka

Apakah sudah benar benar merdeka
Menapa persatuan masih sering dipertanyakan
Mengapa perbedaan di antara kita dipeributkan
Apakah negeri ini masih menjunjung persatuan

Mari generasi muda
Mari kita merajut persatuan yang pernah ada
Ayo kita bangga kan perbedaan yang kita miliki
Perbedaan bukanlah musuh dari negeri ini

Dampak Sosial Politik dari Peristiwa G 30 S/PKI di Masyarakat

Peristiwa G-30-S/PKI berdampak luas terhadap kehidupan sosial politik ditanah air. Akibat peristiwa itu, maka timbul saling mencurigai antarkelompok dalam masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat lainnya.

Di Pulau Jawa dan beberapa daerah lainnya timbul aksi-aksi penumpasan terhadap anggota maupun simpatisan PKI dan organisasi yang seazas dengan partai itu. Dalam kondisi yang demikian, tentu saja kestabilan keamanan, politik, maupun pemerintahan menjadi sesuatu yang sulit terwujud.

Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai dalang Peristiwa Gerakan 30 September, banyak anggotanya yang dibantai. Tidak sedikit yang ditangkap dan dipenjarakan atau dibuang ke Pulau Buru di Maluku. Di samping itu penertiban dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan dilingkungan ABRI.

Untuk menanggapi dan mengatasi keadaan itu, maka pimpinan ABRI segera mengeluarkan instruksi pembekuan terhadap PKI. Pemerintah kemudian menyatakan PKI sebagai organisasi terlarang di seluruh Indonesia untuk mengantisipasi agar peristiwa yang sama tidak terulang kembali.

Jumat, 04 Agustus 2017

Opini tentang Pendidikan yang Membebaskan

Hai, guys !
Pada kali ini, saya ingin menyampaikan pendapat saya tentang pendidikan yang membebaskan.
Seperti yang kita tahu, pendidikan sekarang ini sangatlah luas, yang kita bisa lihat contoh nyatanya adalah dibidang kesehatan. Perkembangan pendidikan di bidang kesehatan dapat membebaskan penduduk yang tinggal di pedalaman dari masalah kesehatan yang kurang mendapat perhatian. Dengan adanya pendidikan di bidang kesehatan, penduduk di pedalaman dapat memperoleh kesehatan yang terjangkau, misalnya seperti penyakit kaki gajah, campak, rubella, dan sebagainya dapat diatasi dengan adanya imunisasi, imunisasi ini adalah salah satu contoh dari perkembangan pendidikan di bidang kesehatan, jadi menurut saya, mari kita berbagi ilmu-ilmu yang kita dapatkan, siapa tahu, ilmu yang kita bagikan dapat membebaskan seseorang dari masalah yang sedang dialaminya.
Saya pikir sampai disana dahulu, sekian dari opini yang sangat sederhana ini, kiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. 

Kamis, 03 Agustus 2017

Contoh Teks Negosiasi tentang Pendidikan

Cahaya matahari sudah menyinari SMAN 99, seorang siswa sedang menunggu sahabatnya di depan gerbang sekolah, dua menit kemudian, tibalah sahabatnya tepat di hadapannya dengan napas yang tergesa-gesa.
Rudi : Weh ! Kenapa lu, Bud !
Budi : Aduh, capek nih gua, habis lari !
Rudi : Lari ? Kenapa ?
Budi : Tadi waktu gua mau berangkat kesini, lu tau gua liat apa ?
Rudi : Apa ?
Budi : Di simpangan ada orang yang dirampok, serem banget, jalanannya juga gelap, lampu jalannya juga ga nyala.
Rudi : Terus, lu ga tolongin ?
Budi : Ga, gua langsung lari.
Rudi : Kenapa ga lu tolongin ?
Budi : Gua takut tuh perampok bawa senjata atau apa gitu, jadi gua lari aja.
Rudi : Itu tandanya pendidikan moral di Indonesia sudah mulai menurun, seharusnya lu tolongin, sebagai pelajar yang berpendidikan kita harusnya menunjukan pendidikan moral yang benar.
Budi : Tapi kalo gua kenapa-napa, gimana ?
Rudi : Atau ga lu teriak minta tolong biar perhatian semua orang ke tempat itu, terus lu lari cari pertolongan ke warga sekitar, bukannya lari. 
Budi : Ok deh, itu bisa menjadi pengalaman gua. 
Rudi : Yuk, masuk ke kelas ! 
Mereka pun mendapat solusinya dengan pertukaran pemikiran yang cukup bermanfaat.